3:11 PM

(0) Comments

OSI Model

International Standarisation Organisation (ISO) dibentuk karena memandang perkembangan teknologi yang sama namun bekerja dengan prinsip dan bahasa yang berbeda, dikemudian hari akan semakin menimbulkan kompleksitas. Tidak hanya itu, kebutuhan dana untuk pengembangan teknologi pun semakin besar. Apalagi konsep dalam sistem komunikasi dimasa depan telah disepakati bersama untuk menuju pada konsep Integrated Service dan Integrated Network. Secara sederhana dapat dikatakan, berbagai macam komunikasi dimasa datang, akan mampu dilayani dalam jaringan yang sama. Saat ini kenyataan tersebut mulai dapat dilihat dan dinikmati oleh sebagian masyarakat.
Lihat fenomena penggunaan teknologi komunikasi saat ini, anda tentu telah dapat melakukan berbagai jenis keperluan komunikasi meskipun menggunakan satu jaringan. Contohnya komunikasi menggunakan handphone 3G yang anda miliki, luar biasa bukan? Tunggulah 10, 25 atau 50 tahun kedepan, komunikasi macam apakah yang tak dapat anda lakukan menggunakan perangkat maupun jaringan yang sama? Semua itu dapat dibilang karena jasa - jasa ISO.

Seperti halnya OSI Model. Hasil karya ISO yang dimunculkan untuk mengantisipasi beragamnya device komunikasi yang dikembangkan menggunakan standard berbeda-beda. Tentu saja penggunaan interfacing semakin mahal dan komplek dalam instalasi, operasi dan maintenance. Hal tersebut perlu sesegera mungkin diatasi demi terwujudnya sistem komunikasi yang dicita-citakan bersama.
Open Sistem Interconnection (OSI) model memberikan gambaran model sistem berkomunikasi yang terbuka. Dengan arti lain sistem komunikasi terbuka tersebut akan mampu mendukung berbagai jenis layanan dan device dari berbagai vendor. Tentunya dengan sebuah pemahaman bahwa segala service dan device tersebut telah menggunakan standarisasi yang sama semacam yang telah ditetapkan oleh ISO melalui OSI model-nya.
Untuk menggambarkan proses hubungan yang dibangun dan pertukaran informasi yang berlangsung, OSI menerapkannya dalam 7 lapisan / layer. Sistem berlapis yang digambarkan dalam OSI semata - mata dimaksudkan untuk :
-mengurangi kompleksitas
-menciptakan standarisasi
-memungkinkan terciptanya compatibelitas dan interoperabelitas
-mempercepat proses evolusi teknologi
-mempermudah proses pembelajaran dalam menggambarkan proses kemunikasi
-menjelaskan tugas tiap lapisan dalam proses komunikasi
Dalam kenyataan yang sesungguhnya, semua itu tidak dapat dilihat secara kasat mata, karena semua proses yang berlangsung terjadi didalam sebuah rangkaian elektronika dalam merekayasa aliran arus listrik.

Secara berurutan dari lapisan tebawah ketujuh lapisan OSI tersebut adalah
1.Physical Layer
-mengatur sifat, jenis konektor, kecepatan transfer dan jangkauan maksimum hubungan physic, aktivasi dan deaktivasi transmisi data antar host.
2.Data Link Layer
-mengakses ke media / physical link, error notification dan mengatur aliran data pada physical link.
3.Network Layer
-Mengatur sistem pengalamatan dan menentukan / memilih route terbaik untuk mengirimkan data
4.Transport Layer
-membangun, memelihara dan membubarkan virtual circuit, mendeteksi kesalahan pengiriman dan memperbaikinya, serta mengatur aliran data
5.Session Layer
-mengatur dialog
6.Presentation Layer
-merepresentasikan data pada format yang cocok untuk ditransaksikan
7.Application Layer
-menyediakan layanan
Dengan melihat struktur OSI model di atas, maka proses komunikasi secara umum dapat dijelaskan dengan mudah sebagaimana dijabarkan oleh tugas dari masing - masing lapisan. Dalam proses komunikasi menggunakan OSI model, maka dalam rangka menjalankan peranan tiap-tiap lapisan, terkadang perlu dilakukan penambahan - penambahan informasi pada data yang sesungguhnya yang akan ditransaksikan. Informasi demi informasi tambahan yang diberikan oleh lapisan - lapisan OSI, dapat dijelaskan pada proses encapsulasi data.

0 Responses to "OSI Model"