2:43 PM
Konfigurasi Basis Data
$active_group = "default";
$active_record = TRUE;
$db['default']['hostname'] = "localhost";
$db['default']['username'] = "[nama_user]";
$db['default']['password'] = "[password]";
$db['default']['database'] = "[nama_database]";
$db['default']['dbdriver'] = "[driver_database]";
$db['default']['dbprefix'] = "";
$db['default']['pconnect'] = TRUE;
$db['default']['db_debug'] = TRUE;
$db['default']['cache_on'] = FALSE;
$db['default']['cachedir'] = "";
$db['default']['char_set'] = "utf8";
$db['default']['dbcollat'] = "utf8_general_ci";
Keterangan:
$active_group=”default” , digunakan untuk memilih group koneksi ke basis data yang mana yang akan digunakan.
$active_record = TRUE, apakah akan me load active record class atau tidak.
$db['default']['hostname'] = "localhost", adalah nama host server database.
$db['default']['username'] = "[nama_user]", adalah nama user yang digunakan untuk mengakses database.
$db['default']['password'] = "[password]", adalah password user yang digunakan untuk mengakses database.
$db['default']['database'] = "[nama_database]", adalah nama database yang digunakan untuk menyimpan data.
$db['default']['dbdriver'] = "[driver_database]", adalah nama driver database yang digunakan, misalna adalah mysql.
$db['default']['dbprefix'] = "", nama prefix tabel, misalnya saja jika semua tabel berawalan "ci_" maka masukan value "ci_".
$db['default']['pconnect'] = TRUE , apakah akan menggunakan koneksi persistent ataukah tidak.
$db['default']['db_debug'] = TRUE, apakah akan menampilkan error ataukah tidak.
$db['default']['cache_on'] = FALSE, apakah akan menggunakan caching atau tidak.
$db['default']['cachedir'] = "", jika menggunakan caching maka tentukan direktori caching yang akan digunakan.
$db['default']['char_set'] = "utf8", character set yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan database.
$db['default']['dbcollat'] = "utf8_general_ci", character collation yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan database.
Alamat URL dalam CodeIgniter
Konfigurasi Routing
sumber : http://codeigniter.com , http://iorme.net
File konfigurasi untuk basis data terdapat didalam direktori system/application/config dengan nama file database.php. Disinilah kita dapat memasukan konfigurasi basis data sesuai dengan aplikasi basis data yang kita miliki, misalnya saja hostname temapt server basis data berada, nama basis data yang akan digunakan, nama user yang digunakan untuk mengakses basis data beserta passwordnya.
$active_group = "default";
$active_record = TRUE;
$db['default']['hostname'] = "localhost";
$db['default']['username'] = "[nama_user]";
$db['default']['password'] = "[password]";
$db['default']['database'] = "[nama_database]";
$db['default']['dbdriver'] = "[driver_database]";
$db['default']['dbprefix'] = "";
$db['default']['pconnect'] = TRUE;
$db['default']['db_debug'] = TRUE;
$db['default']['cache_on'] = FALSE;
$db['default']['cachedir'] = "";
$db['default']['char_set'] = "utf8";
$db['default']['dbcollat'] = "utf8_general_ci";
Keterangan:
$active_group=”default” , digunakan untuk memilih group koneksi ke basis data yang mana yang akan digunakan.
$active_record = TRUE, apakah akan me load active record class atau tidak.
$db['default']['hostname'] = "localhost", adalah nama host server database.
$db['default']['username'] = "[nama_user]", adalah nama user yang digunakan untuk mengakses database.
$db['default']['password'] = "[password]", adalah password user yang digunakan untuk mengakses database.
$db['default']['database'] = "[nama_database]", adalah nama database yang digunakan untuk menyimpan data.
$db['default']['dbdriver'] = "[driver_database]", adalah nama driver database yang digunakan, misalna adalah mysql.
$db['default']['dbprefix'] = "", nama prefix tabel, misalnya saja jika semua tabel berawalan "ci_" maka masukan value "ci_".
$db['default']['pconnect'] = TRUE , apakah akan menggunakan koneksi persistent ataukah tidak.
$db['default']['db_debug'] = TRUE, apakah akan menampilkan error ataukah tidak.
$db['default']['cache_on'] = FALSE, apakah akan menggunakan caching atau tidak.
$db['default']['cachedir'] = "", jika menggunakan caching maka tentukan direktori caching yang akan digunakan.
$db['default']['char_set'] = "utf8", character set yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan database.
$db['default']['dbcollat'] = "utf8_general_ci", character collation yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan database.
Alamat URL dalam CodeIgniter
CodeIgniter menghasilkan clean URL yang mudah dikenali oleh search engine dan manusia. Sebagai contoh :
www.nama-website.com/index.php/blog/post/
Dengan blog sebagai nama controller dan post adalah nama fungsi didalam controller blog. URL dalam CodeIgniter dibagi-bagi kedalam segment-segment dengan tanda slash (/) sebagai tandanya. Dalam contoh diatas blog adalah segment pertama dan post adalah segment kedua dan seterusnya.
www.nama-website.com/index.php/blog/post/
Dengan blog sebagai nama controller dan post adalah nama fungsi didalam controller blog. URL dalam CodeIgniter dibagi-bagi kedalam segment-segment dengan tanda slash (/) sebagai tandanya. Dalam contoh diatas blog adalah segment pertama dan post adalah segment kedua dan seterusnya.
Konfigurasi Routing
Konfigurasi routing digunakan untuk memetakan permintaan atau request kedalam class controller didalam website yang kita buat. Misalnya saja jika kita membuka alamat http://www.nama-website.com, permintaan tersebut tidak menyertakan nama controller apa yang ingin dibuka tetapi kita bisa secara default mengarahkannya agar secara otomatis akan membuka controller sesuai yang kita definisikan.
Untuk melakukan konfigurasi routing buka file konfigurasinya di direktori system/application/config dengan nama file adalah routes.php. Settingan utama yang ada adalah sebagai berikut :
$route['default_controller'] = "welcome";
$route['scaffolding_trigger'] = "";
Artinya secara default semua permintaan yang tidak menyertakan nama controllernya akan diarahkan untuk membuka controller “welcome”. Sehingga saat alamat http://www.nama-website.com dibuka secara otomatis akan membuka http://www.nama-website.com/index.php/welcome.
$route['scaffolding_trigger'] = "", digunakan jika ingin menggunakan fitur scaffolding. Kita diijinkan untuk membuat sebuah kata rahasia untuk keperluan mengakses basis data. Fitur ini nanti akan dibahas tersendiri pada bab
selanjutnya.
Beberapa contoh konfigurasi routing :
$route['default_controller'] = "blog";
Secara default semua permintaan tanpa menyertakan alamat controller akan diarahkan untuk membuka controller "blog".
$route['blog'] = "blog/hasil";
Jika membuka controller blog maka akan secara default mengarah ke fungsi "hasil".
Kita juga bisa memanfaatkan regular expression dalam melakukan konfigurasi routing ini.
$route['blog/:any'] = "blog/hasil";
Kata apapun yang diletakan setelah blog/ baik nama fungsinya ada atau tidak maka akan diarahkan untuk membuka fungsi "hasil".
$route['blog/([a-z]+)/(\d+)'] = "$1/id_$2";
Misalnya kita membuka alamat http://www.nama-website/blog/post/2 maka akan menghasilkan http://www.nama-website/blog/post/id_2.
Untuk melakukan konfigurasi routing buka file konfigurasinya di direktori system/application/config dengan nama file adalah routes.php. Settingan utama yang ada adalah sebagai berikut :
$route['default_controller'] = "welcome";
$route['scaffolding_trigger'] = "";
Artinya secara default semua permintaan yang tidak menyertakan nama controllernya akan diarahkan untuk membuka controller “welcome”. Sehingga saat alamat http://www.nama-website.com dibuka secara otomatis akan membuka http://www.nama-website.com/index.php/welcome.
$route['scaffolding_trigger'] = "", digunakan jika ingin menggunakan fitur scaffolding. Kita diijinkan untuk membuat sebuah kata rahasia untuk keperluan mengakses basis data. Fitur ini nanti akan dibahas tersendiri pada bab
selanjutnya.
Beberapa contoh konfigurasi routing :
$route['default_controller'] = "blog";
Secara default semua permintaan tanpa menyertakan alamat controller akan diarahkan untuk membuka controller "blog".
$route['blog'] = "blog/hasil";
Jika membuka controller blog maka akan secara default mengarah ke fungsi "hasil".
Kita juga bisa memanfaatkan regular expression dalam melakukan konfigurasi routing ini.
$route['blog/:any'] = "blog/hasil";
Kata apapun yang diletakan setelah blog/ baik nama fungsinya ada atau tidak maka akan diarahkan untuk membuka fungsi "hasil".
$route['blog/([a-z]+)/(\d+)'] = "$1/id_$2";
Misalnya kita membuka alamat http://www.nama-website/blog/post/2 maka akan menghasilkan http://www.nama-website/blog/post/id_2.
sumber : http://codeigniter.com , http://iorme.net